* * * * *
Dalam tubuhnya mengalir darah terakhir Bangsa Banaspati, mereka yang berdarah api. Perjalanannya dipicu oleh api dendam,, mencari pembunuh ayahnya.
Ketika kejahatan semakin marak menyetubuhi kedamaian jagad persilatan, sekumpulan pendekar bajik membentuk serikat pemburu kepala penjahat dengan tingkat harga perburuan yang berbeda. Mantrabala, seorang pemuda sakti bergabung dalam perserikatan itu setelah didorong oleh kelamnya masa silam yang ia alami. Kini, ia tengah bertualang menyisir jagad, mengumpulkan kepala demi kepala hingga akhirnya menuntun perjalanannya pada Pendekar Sakti yang pernah menghancurkan masa lalunya.
Mantrabala menggenggam erat batu sakti Bara Prastara. Bau itu bersuara memanggilnya, menuntun langkahnya menuju sosok pendekar sakti yang telah menghancurkan masa lalunya; Amurka. Kini, takdirnya sebagai penghabisan keturunan kaum Senggreng diuji. Berbalut amarah dan dendam, Mantrabala merangsak maju menerjang lawannya.